Pages

Senin, 29 Oktober 2012

apakah itu gangnam style?

Gangnam Style memang luar biasa. Videonya meledak hanya satu hari setelah di-upload ke YouTube. Menjadikannya sebagai salah satu video viral tercepat sepanjang sejarah. Jutaan orang terkesima dengan koreografinya yang unik dan melodinya yang catchy. Tapi apakah kisah sebenarnya dibalik lagu asyik ini? Cekidot.

Hari gini hampir mustahil rasanya kita ber-browsing ria di internet tanpa melihat atau mendengar Gangnam Style. Apalagi buat kamu yang sering mondar-mandir di YouTube atau penggemar K-Pop. Apa sih yang menarik dari video ini? Bisa dibilang, semuanya. Mulai dari tarian kuda yang aneh tapi asyik, hingga musik yang begitu mudah mengalir ke dalam telinga - walaupun sebagian besar orang bahkan tak mengerti arti liriknya. Tapi tahukah kamu, bahwa dibalik semua itu, Gangnam Style ternyata diciptakan di atas sebuah isu yang sensitif?

Psy atau Psycho bukanlah penyanyi baru. Karirnya sudah dimulai semenjak penyanyi kelahiran tahun 1973 ini menelurkan album perdananya pada tahun 2001 silam. Karya pertama pria alumni Boston Univeristy ini tidak bernasib semujur album terbarunya yang sekarang. Psy dijatuhi denda setelah album pertamanya, 'PSY From The Psycho World!', dinilai mengandung konten tak sesuai untuk anak di bawah umur. Begitu juga dengan nasib album kedua, dibanned, dengan alasan yang lucunya bertolak belakang dengan alasan yang sebelumnya. Album yang dimaksud, 'Ssa2', dinilai mengandung lirik yang tak cocok untuk orang berusia diatas 18 tahun. Setelah berulang kali menelurkan album, barulah pada album yang terakhir ini, 'PSY6甲', nama Psy menjadi begitu terkenal di seluruh dunia. Ia telah menjadi penyanyi solo Korea Selatan tersukses dalam menembus pasar Amerika.

Kini, Gangnam Style sudah ditonton lebih dari 50 juta kali. Semua orang dibuat keranjingan, bahkan selebriti seperti Katy Perry dan Nely Furtado pun juga ikutan tertular. Lagu ini nampaknya bakal atau sudah menyamai kedudukan lagu sejuta umat, Part Rock Anthem yang dibawakan oleh LMFAO. Semua orang kenal baik dengan melodinya, tapi jelas, tidak semua orang mengetahui isi pesan dibalik lagu berbahasa Korea Selatan tersebut.

Jadi apa sebenarnya esensi dari lagu Gangnam Style? Seperti yang kita ketahui, Korea Selatan adalah negara Asia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tinggi. Peningkatan standar hidup ini tak ayal mempengaruhi gaya hidup sebagian penduduknya. Sebagian dari mereka akan mulai menghabiskan uang yang mereka dapat untuk berburu kesenangan dan barang-barang mewah. Dan di Korea Selatan, tak ada tempat lain yang diniliai dapat menyamai kemewahan daerah Gangnam, daerah yang menjadi simbol kesejahteraan dan kemehawan di negara itu.

Ketika ekonomi naik, daya beli masyarakat juga meningkat. Namun tak semua orang dapat ikut menikmati kesejahteraan tersebut. Sehingga ketika gaya hidup semakin mewah, orang-orang yang tak cukup beruntung ini sebagian terperangkap dalam siklus gali lubang, tutup lubang. Mereka adalah orang-orang yang tak ingin status sosial mereka 'dipandang rendah'. Dan sayangnya, tradisi tak sehat ini sepertinya justru lagi booming di negara ginseng tersebut. Buktinya, tingkat pengambilan kredit penduduk Korea selatan menggelembung begitu tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan Amerika sebelum krisis.

Di Korea Selatan, ada sebuah lelucon mengenai 'wanita kecap asin' atau Doenjangnyeo. Istilah ini diperuntukan untuk wanita yang rela memakan mie murah seharga belasan ribu rupiah tapi selalu menikmati kopi mahal seperti Starbucks yang berharga berkali-kali lipat lebih mahal. Artinya, wanita-wanita ini hanya mau mengeluarkan sedikit uang untuk kebutuhan pokok, namun berani membayar mahal untuk kebutuhan tambahan, contohnya meminum kopi. Karena banyaknya orang yang 'terjangkit' oleh fenomena ini, toko kopi menjadi menjamur dimana-mana, terutama di daerah elit seperti Gangnam. Hubungannya dengan lagu Gangnam Style? Ya, lagu ini diciptakan sebagai satir untuk gaya kehidupan tersebut.


sumber : www.unik2day.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar